Monday, December 20, 2010

My United Dominate






Yipppiiiee.... Finally my bike ready for jump....
Love my bike so much..



The Parts>>
Selama kurang lebih 3 bulan, ngumpulin barang-barang buat sepeda. Browsing dari satu forum ke forum laen, ternyata memang kepuasannya beda kalo ngrakit. ada chemistry antara setiap part sepeda dengan kita. Ga percaya? You should try dude.. :D











And Here It is!!!
















Frame Dominate 16 inch
Fork Suntour Xcr 120
Rd Alivio 8 speed
Fd alivio
Crank alivio
Bb Octalink Shimano
Rantai united
Pedal Vp
Handlebar Uno
Stem Ritchey
Seatpost Uno
Seatclamp Sapience
Ban United
Hub belakang Formula Bearing
hub depan Chosen

Sunday, October 17, 2010

Merangkai Sepeda (Sebuah Awal)

Beberapa bulan lalu saya masih kepikiran buat beli sepeda lipat atau hybrid heist. Setelah banyak bertanya dan "diracuni", kegoda juga untuk merangkai sepeda MTB. Keluar masuk forum sepeda sudah dilakukan, lama-lama makin bingung, namun memang untuk memahami sesuatu harus dimulai dari kebingungan.

Bermula dari kisah heroik adik saya yang selepas lulus SD bernadzar naik sepeda dari Jogja ke kebumen, tak disangka menggiring pikiran ke dalam rencana-rencana membangun sepeda. Saat itu dia bersepeda berdua dengan saudara sepupu, yang juga gemar sepeda. Saran pertama sepupu saya, "ayo sepedaan, beli dulu aja framenya, yang lain nyusul, murah kok". saat itu dengan penuh keyakinan, mantaplah hati untuk beli frame.


Sepulang dari libur lebaran, perburuan frame dimulai. Setelah survei, dan atas saran sepupu tadi, saya membungkus frame dominate. Awalnya ingin warna putih, namun setelah tiga toko tidak ada, akhirnya menyerah juga dan membeli warna hitam (Foto disamping frame yang saya beli di sepeda98). Padahal meski pecinta warna hitam, namun frame dominate warna hitam adalah warna yang tadinya saya hindari. yap..this is my destiny with black, sepeda saya berwarna hitam nantinya..

Ternyata mengapa frame penting untuk dibeli terlebih dahulu? ini berkaitan dengan komitmen kita merangkai sepeda. Memang bagian paling penting adalah grupset (crank, pedal, rd, fd, shifter, cassete sprocket, chain, bottom brocket dll). Tapi buat pemula atau newbie seperti saya, tentu bikin pusing dan stress mikir harganya. Menurut kita mahal, ternyata di kelas sepeda MTB masih kelas entry level. Dengan membeli frame terlebih dahulu, mau gak mau saya jadi belajar tentang bagian yang lain, apa aja yang musti dibeli dan berkualitas. Sempat juga tergoda buat ngejual frame, memilih ambil jalan pintas membeli jadi. Tapi, karena sudah terlanjur akhirnya membangun sepeda jalan terus. Sembari merencanakan grupset apa yang tepat dan sesuai kantong, kita sudah meneken kontrak untuk membangun sepeda dengan membeli sebuah frame.

Kemudian setelah frame rencana mencari fork (shock) dan grupset. Namun, tiba-tiba ada saudara menawari ban maxxis highroller dengan harga 300 ribu 2 buah(harga asli sekitar 175000/buah). Dia bilang salah beli, ukurannya kurang gede buat offroad. Maka goncanglah iman, dan segera meng-iyakan membeli ban tersebut. Kebetulan, saya belum survei masalah ban. dari naluri dan insting, ini barang bagus. Yap, perburuan tahap awal mendapat roda dan frame. Masih banyak yang harus dirangkai. Tujuan selanjutnya adalah grupset, komponen paling vital dalam sepeda.. Lets build your bike..

Thursday, July 15, 2010

Pulang di Hari Raya

Lebaran tahun ini beda. Untuk pertama kali merasakan gelora mudik. Kegelisahan akan jadwal kantor sekaligus debaran mudik pertama kali, menaikan adrenalin dan antusiasme tersendiri. Selama ini hanya melihat di televisi. Saling dorong, saling sikut, kalau perlu saling jejak di kereta. Semua demi berkumpul bersama keluarga di hari raya. Pulang ke tempat paling nyaman, rumah.

Untuk sesaat rutinitas dilupakan. Lebaran biasanya menjadi momen-momen reuni. Saat dimana kita unjuk keberhasilan. Tahun lalu, masih ingat betul, teman-teman yang sudah berhasil lebih dulu tampak hebat. Memicu semangat tidak mau kalah dari yang belum berhasil (ya..lebih tepatnya bikin iri, hehe..). Dari jam tangan, handphone bahkan hingga kendaraan, merupakan barang-barang impian semasa kita belum berpenghasilan. Kalau mengandalkan pemberian orang tua, nyaris mustahil (kecuali yang sudah dari bayi mampu yaa...;p).

Satu tahun berlalu. Banyak yang terjadi, termasuk pekerjaan. Kesenjangan tidak seperti tahun kemarin, karena hampir semua sudah lulus dan mendapat pekerjaan. Namun, permasalahan yang lain, masihkah ada waktu untuk berkumpul seperti dulu? Karena di tahun-tahun pertama biasanya cukup berat untuk mendapat izin (curcol T_T). Namun bagaimanapun juga, yang penting bisa pulang. Ke tempat yang kita sebut rumah, apapun bentuknya. Jogja... aku pulang... :)

Tuesday, July 13, 2010

Pilih Folding Bike atau Hybrid?

Here we are...lima bulan sudah di Jakarta. Setelah 23 tahun tidak pernah merantau, akhirnya awal Maret dimulailah petualangan baru di kota baru. Semua terjadi begitu cepat. Lama juga tidak menulis. Rasanya kaku, dan rada bingung menulis santai..(gara-gara kebiasaan di kantor, serba di edit.. T_T)

Kekakuan juga dirasa oleh tubuh. Badan penat jarang olahraga. Kalau dulu semasa kuliah masih sering futsal, kini di dunia kerja tidak pernah olahraga sama sekali. Sempat berpikir untuk berenang, namun akhirnya luntur juga semangatnya. Melihat banyaknya komunitas sepeda dan gerakan bike to work, jadi kepengen ngegowes sepeda ke kantor. Apalagi sekarang muncul tren sepeda lipat yang ringkas dibawa kemana saja. Sebelum membeli, ada baiknya kalau dipikir dulu. Pilihanya ada dua, sepeda lipat atau sepeda hybrid? keduanya merupakan jenis sepeda urban untuk perkotaan.

1. Sepeda Lipat
Ini dia salah satu sepeda lipat yang saya incar, Merek United seri Stylo. Selaen harganya murah dan terjangkau (sekitar 1,2 juta), desainya juga dinamis. Memang untuk ukuran ring roda termasuk mini dengan diameter ukuran 16", dan body masih terbuat dari besi, namun dengan bentuknya yang kecil, berat sepeda ini total hanya 20 kg.

Kenapa saya berkeinginan memiliki sepeda lipat? Alasannya sebenernya karena latah gara-gara ada temen kantor yang beli sepeda lipat (hehe, namanya juga manusia, gampang kepengen). Namun pada dasarnya saya termasuk orang suka jalan-jalan. Bayangkanlah, sebuah perjalanan seperti "backpacker" ke luar kota sambil membawa sepeda lipat. hmmm..tentu kita tidak perlu memikirkan transportasi lagi. Biar kelihatan keren (ga kalah ama backpacker) Aliran traveling ini kita kasih nama"Bikepacker". Artinya jalan-jalan membawa sepeda (hahaha...ga meaning banget!). Sampai saat ini masih sebatas angan-angan. Pengen rasanya pulang ke kampung halaman di Jogja, naik kereta, lalu setelah sampai di stasiun tugu, mengeluarkan sepeda, menggowes menuju ke rumah. Life feel free and but not really tiring, betul? Selain itu, sepeda lipat juga lebih mudah menyimpannya di dalam kamar kos.

2. Sepeda Hybrid

Niat membeli sepeda lipat tiba-tiba digoyahkan sama orang tua yang menyarankan membeli sepeda hybrid. Alasanya sepeda lipat kaya cewe. Karena penasaran atas rekomendasi orang tua dan muncul kebimbangan, iseng-iseng cari informasi tentang sepeda jenis hybrid.

Penjelasan tentang sepeda hybrid kurang lebih adalah paduan antara sepeda road dan sepeda gunung, sehingga mendapatkan efisiensi dari road dan juga kenyamanan dari MTB. Sepeda ini mempunyai komponen frame yang ringan, roda dan ban yang ideal untuk jalan raya, serta ideal untuk kegiatan fitness sehingga memberikan badan yang sehat dan bugar karena rutin bersepeda tiap hari. Dalam foto ini merupakan merek Polygon, model hybrid seri Heist 1.o. Harganya juga masih terjangkau, sekitar 1,6 juta. Secara bentuk sepeda, jelas sepeda ini lebih nyaman dan memiliki daya jelajah lebih dibanding sepeda lipat dengan roda yang mini. Bila diajak untuk trek yang sedikit "offroad", Hybrid Heist masih bisa diandalkan. Saya juga termasuk tipe yang senang petualangan di alam terbuka. Sehingga, tergoda juga untuk beralih beli sepeda ini.

Setelah membandingkan keduanya, tetap saja bingung. Permasalahanya bukan pada mau beli jenis apa, namun kenapa waktu berjalan lambat? sekarang masih pertengahan bulan. Huks...huks...belum ada duit buat beli sepeda..Dihitung tiap hari tetep aja lama gajiannya...oh Doraemon, pinjami mesin waktu buat minjem duit di masa depan T_T...