Thursday, July 15, 2010

Pulang di Hari Raya

Lebaran tahun ini beda. Untuk pertama kali merasakan gelora mudik. Kegelisahan akan jadwal kantor sekaligus debaran mudik pertama kali, menaikan adrenalin dan antusiasme tersendiri. Selama ini hanya melihat di televisi. Saling dorong, saling sikut, kalau perlu saling jejak di kereta. Semua demi berkumpul bersama keluarga di hari raya. Pulang ke tempat paling nyaman, rumah.

Untuk sesaat rutinitas dilupakan. Lebaran biasanya menjadi momen-momen reuni. Saat dimana kita unjuk keberhasilan. Tahun lalu, masih ingat betul, teman-teman yang sudah berhasil lebih dulu tampak hebat. Memicu semangat tidak mau kalah dari yang belum berhasil (ya..lebih tepatnya bikin iri, hehe..). Dari jam tangan, handphone bahkan hingga kendaraan, merupakan barang-barang impian semasa kita belum berpenghasilan. Kalau mengandalkan pemberian orang tua, nyaris mustahil (kecuali yang sudah dari bayi mampu yaa...;p).

Satu tahun berlalu. Banyak yang terjadi, termasuk pekerjaan. Kesenjangan tidak seperti tahun kemarin, karena hampir semua sudah lulus dan mendapat pekerjaan. Namun, permasalahan yang lain, masihkah ada waktu untuk berkumpul seperti dulu? Karena di tahun-tahun pertama biasanya cukup berat untuk mendapat izin (curcol T_T). Namun bagaimanapun juga, yang penting bisa pulang. Ke tempat yang kita sebut rumah, apapun bentuknya. Jogja... aku pulang... :)

Tuesday, July 13, 2010

Pilih Folding Bike atau Hybrid?

Here we are...lima bulan sudah di Jakarta. Setelah 23 tahun tidak pernah merantau, akhirnya awal Maret dimulailah petualangan baru di kota baru. Semua terjadi begitu cepat. Lama juga tidak menulis. Rasanya kaku, dan rada bingung menulis santai..(gara-gara kebiasaan di kantor, serba di edit.. T_T)

Kekakuan juga dirasa oleh tubuh. Badan penat jarang olahraga. Kalau dulu semasa kuliah masih sering futsal, kini di dunia kerja tidak pernah olahraga sama sekali. Sempat berpikir untuk berenang, namun akhirnya luntur juga semangatnya. Melihat banyaknya komunitas sepeda dan gerakan bike to work, jadi kepengen ngegowes sepeda ke kantor. Apalagi sekarang muncul tren sepeda lipat yang ringkas dibawa kemana saja. Sebelum membeli, ada baiknya kalau dipikir dulu. Pilihanya ada dua, sepeda lipat atau sepeda hybrid? keduanya merupakan jenis sepeda urban untuk perkotaan.

1. Sepeda Lipat
Ini dia salah satu sepeda lipat yang saya incar, Merek United seri Stylo. Selaen harganya murah dan terjangkau (sekitar 1,2 juta), desainya juga dinamis. Memang untuk ukuran ring roda termasuk mini dengan diameter ukuran 16", dan body masih terbuat dari besi, namun dengan bentuknya yang kecil, berat sepeda ini total hanya 20 kg.

Kenapa saya berkeinginan memiliki sepeda lipat? Alasannya sebenernya karena latah gara-gara ada temen kantor yang beli sepeda lipat (hehe, namanya juga manusia, gampang kepengen). Namun pada dasarnya saya termasuk orang suka jalan-jalan. Bayangkanlah, sebuah perjalanan seperti "backpacker" ke luar kota sambil membawa sepeda lipat. hmmm..tentu kita tidak perlu memikirkan transportasi lagi. Biar kelihatan keren (ga kalah ama backpacker) Aliran traveling ini kita kasih nama"Bikepacker". Artinya jalan-jalan membawa sepeda (hahaha...ga meaning banget!). Sampai saat ini masih sebatas angan-angan. Pengen rasanya pulang ke kampung halaman di Jogja, naik kereta, lalu setelah sampai di stasiun tugu, mengeluarkan sepeda, menggowes menuju ke rumah. Life feel free and but not really tiring, betul? Selain itu, sepeda lipat juga lebih mudah menyimpannya di dalam kamar kos.

2. Sepeda Hybrid

Niat membeli sepeda lipat tiba-tiba digoyahkan sama orang tua yang menyarankan membeli sepeda hybrid. Alasanya sepeda lipat kaya cewe. Karena penasaran atas rekomendasi orang tua dan muncul kebimbangan, iseng-iseng cari informasi tentang sepeda jenis hybrid.

Penjelasan tentang sepeda hybrid kurang lebih adalah paduan antara sepeda road dan sepeda gunung, sehingga mendapatkan efisiensi dari road dan juga kenyamanan dari MTB. Sepeda ini mempunyai komponen frame yang ringan, roda dan ban yang ideal untuk jalan raya, serta ideal untuk kegiatan fitness sehingga memberikan badan yang sehat dan bugar karena rutin bersepeda tiap hari. Dalam foto ini merupakan merek Polygon, model hybrid seri Heist 1.o. Harganya juga masih terjangkau, sekitar 1,6 juta. Secara bentuk sepeda, jelas sepeda ini lebih nyaman dan memiliki daya jelajah lebih dibanding sepeda lipat dengan roda yang mini. Bila diajak untuk trek yang sedikit "offroad", Hybrid Heist masih bisa diandalkan. Saya juga termasuk tipe yang senang petualangan di alam terbuka. Sehingga, tergoda juga untuk beralih beli sepeda ini.

Setelah membandingkan keduanya, tetap saja bingung. Permasalahanya bukan pada mau beli jenis apa, namun kenapa waktu berjalan lambat? sekarang masih pertengahan bulan. Huks...huks...belum ada duit buat beli sepeda..Dihitung tiap hari tetep aja lama gajiannya...oh Doraemon, pinjami mesin waktu buat minjem duit di masa depan T_T...