Saturday, August 16, 2008

Perjalanan Mata dan Telinga



Sebuah perjalanan mata dan telinga kadang hanya berlalu begitu saja...
Melihat, mendengar, terekam sejenak lalu mengabur seiring memori yang semakin penat..
Entah sejak kapan mereka telah berada dalam lemari memori saya..
Perlahan, mereka tidak sekedar diingat, tapi dicatat..
Ditangkap dalam jepretan rana dan dituangkan dalam rangkaian kata..
Mendengar dan melihat tak akan bisa mengelana jauh tanpa kaki yang melangkah..
Namun, si kaki hanya figuran disini..
Tokoh utamanya adalah si Mata dan Telinga..
Inilah ruang baru untuk menyimpan perjalanan mata seorang Inggra Parandaru..
Ditemani oleh telinga yang kadang membantu dalam menerima kritik dan masukan..
Tentang si hati biarlah kita lupakan sejenak...
Terkadang dia tidak rasional..

3 comments:

Rahmat Febrianto said...

"Mata dan telinga" dan "Perjalanan mata dan telinga". Sedikit diedit lagi tenses di profilnya, mas. Anyway inspiring....
http://2eyes2ears.blogspot.com

parandaru said...

oke....saya ganti profilenya ;p
waktu itu hanya ingin menulis kata-kata kosong dengan 'sok' british..hehe..

Winarto, Drs. Psi. said...

Mata dan telinga, bersama indera lainnya,senantiasa menemani perjalanan kita. Di sepanjang perjalanan, ataupun di setiap persinggahan, mereka membantu ngeshoot secara photographic, lalu hasil jepretannya terrekam dan tersimpan ke dalam harddisk yang besarnya miliaran giga bytes, di teritori yang namanya bawah sadar. Rekaman2 itu diam membisu namun menyimpan teramat banyak pesan. Kata-kata, amatlah terbatas untuk mewakili,dan teramat arogant apabila mengingkari terjadinya distorsi.

As wished, be always real "paran" "daru". Proud of You, Om Win.